"Kamu pikir, aku enggak mampu bersaing sama Nona?" tanya Tamara dengan nada tak suka. Dia merasa tersinggung saat Malik mengatakannya sebagai orang yang putus asa. "Bahkan perempuan murahan seperti mamamu aja bisa mendapatkan papa kamu dari mamanya Karel. Jadi jangan berpikir perempuan seperti aku bakalan kalah dengan perempuan murah seperti Nona."
"Kenapa ini semua jadi dihubungkan dengan mama aku?"
"Karena Nona sama murahannya dengan mama kamu."
"Maaf, Tamara aku enggak bisa nolong kamu kali ini." Malik kembali masuk ke dalam mobil dan melanjutkan perjalanan pulangnya.
Dia berhenti di tengah jalan karena Tamara yang mencegatnya. Cewek itu bilang ada sesuatu penting yang ingin dia bicarakan. Tidak bisa di rumah harus di pinggir jalan ini. Ternyata, hal penting itu adalah hinaan tentang mamanya.
Saat Malik sampai di rumah dan keluar dari mobil, Karel menghampirinya. "Kenapa?"
"Pinjam mobil." Karel mengarahkan tangannya ke hadapan Malik.
"Buat apa? Mau ke mana?"