"Bagaimana dengan Malik? Apa yang bakalan kamu lakukan dengan dia?"
Nona mengerutkan dahinya karena tiba-tiba saja Andres mengalihkan pembicaraan. "Malik enggak pernah melakukan kesalahan apa pun."
"Waktu di sekolah Dea tadi, Om sempat nanya 'apa dia sudah menikah?' dia jawab belum karena ma-"
"Nona harus pergi sekarang," ucapnya memotong ucapan Andres karena tidak ingin mendengar lanjutkan dari jawaban Malik.
"Masih menunggu seseorang," lanjut Andres. "Malik masih menunggu seseorang."
Nona mengambil tas dan ponselnya di atas meja tamu. Lalu pergi begitu saja. Nona harus kembali pada pekerjaannya, mengurus para tamu-tamu. Banyak orang yang harus dia sapa.
Keluar dari ruangan Andres dan menelusuri lorong. Perlahan Nona bergumam, "Memangnya, siapa aku yang harus dia tunggu."