Karel yang masih mengenakan seragam putih biru itu menyiram air bercampur tanah ke arah Nona. Saat Itu Nona tidak bisa bergerak karena tubuhnya terikat di pohon. Dari ujung rambut sampai kepala kini sudah kotor.
"Kamu pikir, kamu pintar? Kamu enggak pernah cocok menjadi juara satu!" teriak Tamara yang juga ikut dengan Karel menyiram Laura dengan air bercampur lumpur.
Nona memang satu tahun lebih tua dari pada Tamara, tapi karena ada masalah Nona harus terlambat masuk sekolah. Menjadikannya harus satu kelas dengan Tamara. Dari sanalah mimpi buruk Nona dimulai.
Tamar terus mengganggunya setiap hari, belum lagi kalau cewek itu sudah mengajak Karel untuk mengganggunya. Nona sama sekali tidak bisa melawan karena waktu itu dia tidak memiliki kekuatan. Dia membiarkan dirinya saja menjadi bahan siksaan oleh dua orang itu atau sampai seseorang datang menyelamatkannya.