Menangis di depan semua orang bukanlah keahlian Nona. Kecuali saat dia mengetahui kalau Roni bunuh diri. Nona menangis karena sebuah penyesalan. Menyesal karena terlambat mengetahui kalau tujuan orang-orang itu memang untuk membunuh Roni.
Nona berjongkok di samping makam Roni, mengusap batu nisan yang tertancap di sana. Setiap gerakannya jarinya saat mengusap batu nisan itu seakan mengiris hatinya. Bertekad kalau kejadian Roni adalah yang terakhir, Nona tidak akan membiarkan orang-orang itu menyakiti atau merebut apa yang dimilikinya saat ini.
"Mami, kakek sudah mau pulang."
Nona tidak menggubris Dea karena dia belum mau pulang. Dia ingin di sini untuk beberapa saat, di dalam keheningan. Mengenang apa yang pernah terjadi antara dia dan Roni.
****
"Apa kamu sayang dengan papa dari bayi yang kamu kandung?"