"Kamu punya hutang budi apa?" tanya Nona merasa tertarik dengan itu karena dia tidak pernah tahu soal ini.
"Lima tahun lalu, keluarga dari ibu Malik datang dan minta tinggal sama dia tapi mama enggak mau. Papa Tamara membantu soal itu," kata Karel dan langsung mengalihkan pandangannya ke arah depan.
Nona menyipitkan matanya karena merasa ucapan Karel sangat menggantung. Cowok itu tidak menjelaskan Vito membantunya dengan cara apa. Nona jadi tidak bisa menahan diri tidak bertanya, "Membantu apa?"
"Bentar ya Nona, aku lagi nyetir takut enggak fokus."
"Oke, nanti kita bahas lagi." Nona pun mengalah dan membiarkan Karel menjalankan mobilnya dengan baik.
Setelah itu tidak ada lagi pembahasan yang menyinggung soal Vito. Nona pun tidak ingin mengungkitnya karena tahu Karel tidak akan membicarakan hal itu. Mereka makan siang bersama di restoran Jepang yang katanya restoran kesukaan Karel.