Chereads / Ketika Surga Bagaikan Neraka / Chapter 16 - Adelia Frankson

Chapter 16 - Adelia Frankson

Adelia menatap menu makanan di meja yang penuh masakan mewah ala eropa. Dia mencoba mencicipinya meskipun semuanya berbau keju dan hanya ice cream yang dia suka sebagai menu penutup.

Bryan menatapnya dengan diam dan tak terlalu bicara padanya, hatinya ada rasa malu yang bercampur aduk dengan Adelia.

"Hari ini aku ke kantor! jadi kalau kamu bisa berbelanja bebas dengan kartu kredit ini. "Kata Bryan dengan menyerahkan kartu kredit .

"Ok. Terimakasih, lalu aku ingin belanja dengan sepuas aku mau... ingat Bryan aku akan pergi sendiri tanpa pengwal mu!" sahut Adelia menghabisi sebuah ice cream cup.

"Tapi..kamu butuh penjagaan Adelia. Kau bukan hanya Adelia sekarang nama mu Adelia Frankson itu adalah nama keluarga kami" protes Bryan pada Adelia.

"Iya.. tapi aku mohon aku ingin belanja disebuat toko mewah ala artis terkenal .. jadi aku mohon.. pengawal mu menunggu di depan saja atau tidak usah ikut sama sekali" bujuk Adelia pada Bryan.

"Yaa... tapi kalau ada apa apa hubungi aku" kata Bryan mencium pipi Adelia dan lalu pergi.

Adelia melangkah pergi dan melihat hpnya untuk maju menuju mobil dan dengan santai Adrian melihat Adelia yaitu nyonya barunya.

"Nyonya tunggu..!!!" kata Adrian mendekati Adelia.

"Maksud mu.. kau memanggilku!" Adelia berkata sambil membalikan tubuhnya dihadapan Adrian.

"Iya.. nyonya mau kemana" tanya Adrian pada Adelia.

"Oh..rupanya kamu bisa bahasa indonesia.. aku mau ke toko baju Precently disitu toko ala artis terkenal. Tapi kamu harus singgah jangan terlalu dekat disana" jawab Adelia sambil masuk kedalam mobil bersamaan dengan Adrian.

"Ok. Aku sudah lumayan bisa nyonya bahasa indonesia sebab tuan Bryan memberi les private setiap hari minggu" kata Adrian.

Adelia menatap pria tampan itu, seakan mengingat seseorang dimasalalunya tapi dia lupa dan berusaha untuk tidak mengingat kembali masalalu buruk tentangnya.

Mobil melaju menuju sebuah toko baju yang sangat terkenal , tak jauh dari situ produk yang bermerek serba gucci dan hermes dari luar negeri serta merek yang lagi ter hit kala ini semua lengkap di toko baju.

Para penjaganya juga tidak sembarangan orang penampilan serba mahal yang mereka memakai baju nuansa hitam dan elegan.

Adelia yang sexy dengan penampilan layaknya wanita penghibur pekaian serba terbuka mencoba masuk di toko baju tersebut.

Alvian yang dulu sering ke klub malam bahkan sering melihat Adelia bersama pria kaya merasa kaget , melihat kehadiran Adelia mencoba masuk ke toko tersebut dan dia sebagai manager toko itu langsung mencegat Adelia.

"Maaf nona anda tidak boleh masuk disini! disini barang sangat fantastis dan hanya orang terhormat yang bisa kesini!" kata Alvian dengan menyuruh pengawalnya mencegah Adelia.

"Sombong sekali loe!.. eh..goe punya banyak duit.. loe malah cegah goe.. goe akan laporin loe ke menager sini.. goe mau belanja" kata Adelia yang tidak terima dengan kata kata Alvian.

"Maaf nona Adelia ... saya tau anda adalah perempuan bayaran di klub malam, jadi maaf saya tidak bisa menerima tamu sembrangan disini" kata Alvian pada Adelia yang mulai kesal.

"Dasar loe ya.. memang tidak tau diri! goe ini istri orang kaya tau... goe bukan wanita bayaran lagi!" ucap Adelia sambil teriak.

"Nona Adel ... mana mungkin orang mau menikahi wanita kotor seperti mu...cepat pergi" kata Alvian secara kasar.

"Keterlaluan" kata Adelia,,, lalu dia menelepon Bryan yang tengah di kantor , hatinya kesal dan sedih.

"Hallo Del ...ada apa" tanya Bryan pada Adelia.

"Bryan..tolong aku,, aku di usir oleh toko

pakaian disini! mereka menghina ku dan membuatku sedih dan malu" jawab Adelia sambil menangis.

"Apa!!!cepat beri tau alamatnya untuk memberi pelajaran pada mereka" kata Bryan dengan tegas.

Adelia pun memberi tahunya dan duduk di depan toko meskipun banyak yang mencemooh nya.

Tidak butuh waktu lama Bryan datang bersama dua pengawalnya, singgah di toko tersebut semua orang datang menyambut dengan baik melihat kedatangan Bryan. Bryan langsung menarik tangan Adelia sambil memeluknya dan Alvian merasa kaget , melihat Bryan yang memiliki kekayaan yang sangat besar dan cabang perusahaan dimana mana memilih Adelia sebagai pasanganya.

"Ayo..sayang..kau mau memilih baju apa.." kata Bryan memeluk Adelia.

"Ayo tuan Bryan anda pilih toko kami ini! sebenarnya nona Adel ini siapa anda" tanya Alvian pada Bryan.

"Dia istriku... " sahut Bryan dengan dingin.

Mendegar itu wajah Alvian pucat pasi sebab dia telah mengusir Adelia dengan sangat kasar .

"Maaf tuan Bryan saya tidak tau kalau nona Adel istri anda!" kata Alvian dengan agak syok.

"Itulah ... pak Alvian seharusnya anda juga , jangan terlalu memilih pelanggan! terlebih siapa dia atau statusnya jangan mengangap rendah" kata Bryan yang begitu menusuk hati Alvian sendiri .

Alvian terdiam dan membawa masuk Bryan dan juga Adelia. Semua pelayan membawa pakaian dan sepatu yang memiliki merek termahal.

Adelia dan juga Bryan kompak untuk mempermain Alvian yang telah merendahkan Adelia, mencoba memilih baju dan tak ada yang cocok untuk Adelia.

Sebagian pelayan toko di suruh Alvian membawa segala minuman dan membawa makanan, Adelia seperti di manjakan bagaikan seorang ratu . Adelia menolak semua baju mahal itu.

"Sayang sepertinya baju itu kurang pantas untukmu... lebih baik kita cari toko lain saja" ucap Bryan pada Adelia.

"Iya...aku kira semewah yang dibicarakan kaum artis terkenal..tapinya tidak" sahut Adelia . Bryan memeluk Adelia dan keluar dari toko.

"Tapi tuan Bryan.."kata kata Alvian terputus ketika semunya pergi meninggalkan tokonya. Dia begitu menyesal telah menghina Adelia.

*****

Amelia baru saja datang kerumah, hatinya agak murung saat ini. Adelia yang bisa membuatnya tertawa kini tidak ada lagi bersebelahan kamarnya. Sebenarnya Amelia merasa kehilangan Adelia tapi dia sedikit kesal pada kakaknya yang selalu menghina Surti ibu kandungnya.

Dia mencuba masuk kamar Adelia yang sudah di rapikan Amy sejak pagi , hatinya begitu sedih air matanya mengalir begitu saja. Bagaimana mungkin dia melupakan Adelia yang terus bersamanya kala kecil hingga dewasa.

Amelia selalu dekat dengan Adelia dan mengingat Adelia yang rela lapar demi memberi makan untuknya . Kadang Amelia mengintip Amy dan juga Adelia memakan daun singkong yang di rebus serta dibuat sambal tanpa nasi demi mengenyangkan perut mereka tanpa Amelia tau.

Amelia merasa perjuangan kakak kakaknya sangat luar biasa padanya. Itulah yang membuatnya merasa sedih dan kehilangan Adelia.