Chereads / Manisnya madu sang mayit / Chapter 1 - Pendahuluan.

Manisnya madu sang mayit

🇮🇩Raggiell_Ajja
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 3.8k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Pendahuluan.

Assllmualaikum para pembaca yang budiman yang semoga selalu di rahmati Allah dimanapun kalian berada, salam sejahtera semuanya. Semoga risqi berkah selalu kalian dapatkan, sukses kariernya sukses dalam keluarganya, sukses dalam segala bidang yang kalian sedang usahakan.

Dalam hidup ini pastilah sudah sangat terdengar dan mengucapkan kata takdir, tulisannya sangatlah sedikit. Hanya beberapa huruf saja dan tak perlu banyak menghabiskan detik untuk menulisnya. Tapi yang sedikit terkadang berasa lebih berat dari pada yang lebih banyak. Contoh nya jika kita mengimbang tulisan Takdir dan Bahagia. Mendengar kata bahagia sudah pasti yang ada di dalam benak dan perasaan adalah hal sangat menyenangkan. Entah apapun judulnya, entah itu karna kelahiran, pernikahan atau mendapatkan sesuatu yang telah dia usahakan. Tapi berbeda dengan takdir, mungkin seorang bisa berkata dengan mulutnya sendiri "sudah takdirku" tapi belum tentu hati dan fikiranpun mengiyakannya. Bukan mengkhianati tapi terkadang itu karena adanya keragu - raguan entah sedikit atau besar. Dan itu bukan lah tanpa alasan yang mendasar. Tentu kita tau tentang harapan. Bisa di usahakan dan juga tak lepas dengan doa, ada beberapa manusia yang sukses. Juga ada beberapa manusia yang gagal, lalu seperti apakah takdir mu, tiada yang mengetahui kecuali Allah saja.

Banyak orang yang terkadang keliru dalam memahami kata takdir dalam hidupnya sendiri, ibarat sebuah tujuan perlu perjalanan untuk mencapai pemahamannya. Dan ibarat bayi yang belum bisa langsung makan nasi semua butuh proses perjalanan. Suka duka mengisi, kadang keberuntungan tanpa di duga datang dan juga kadang malang menghampiri tanpa di sangka. Kehidupan ini adalah rahasia, sebuah rahasia bagi kita para manusia biasa. Yang banyak memiliki angan-angan dan harapan. Ada yang sesuai tercapai dengan usaha ada pula yang tercapai karna terdukung oleh keberuntungan, tiada yang tau akan hari esok seperti apa, meski begitu tidak pula mampu memutus harapan untuk menikmati kehidupan.

Di dunia ini. Bahagia, seberapa bahagianya begitu juga dengan penderitaan. Seberapa menderitamu?. Jika di banding dengan kehidupan sesudah engkau tinggalkan dunia ini, siapa yang akan menolongmu siapa yang akan menjadi temanmu, apakah bekal yang kamu miliki akan cukup sampai ke tempat tujuanmu?. Dunia ini bukanlah tujuan tapi sebuah perjalanan, kita datang darimana dan akan kemana, janganlah lupa akan hal itu. Kehidupan ini tidak akan pernah sama, pasti akan ada perubahannya.