"Udah cantik belum?" Tanya Hening sambil memutar-mutar dirinya didepan cermin. Dipta yang duduk ditepi ranjang hanya meliriknya sekilas.
"Gak usah kelewat effort, penampilan lo gak akan mgaruh buat mereka. Pake baju tidur sekalipun, mereka juga gak perduli." Jawaban Dipta pedes kali.
"Kau kenapa? Marah sama orang kok aku yang jadi pelampiasan? Jangan ngajak temgkar di situasi kayak gini, kita harus clop. Biat keliatan kaya suami istri yang harmonis."
"Lo pikir kita lagi lomba keluarga cemara?"
"Ya gak, cumakan kita harus keliatan bahagia biar orangtua kau tau kalo tanpa mereka kau bisa survive."
"Lo kata gue nyasar dihutan? Pake harus survive segala."
Hening memutar jengah bola matanya, "jadi kayak mana ini? Aku cantik gak?"
Hening mengenakan dress warna moca, dibelikan neneknya. Dia gak ikut karena mager terus masih mual, jadi apa yang neneknya belikan itu yang di pakainya.