"Gak bilang apa-apa," jawab Hening.
"Ning." Tegur ibunya sambil menyebut nama keramat. Nama yang paling dibencinya, dan sialnya Dipta juga punya panggilang khusus untuknya, huruf I diganti O, kan asem kali.
"Jangan panggil Hening kayak gitu napa." Udah sekian juta kalinya Hening merengek seperti ini. Tapi bukan bu Susi namanya kalo mendengar permintaan putri tercintanya, siapa lagi yang bisa di jahilinnya kayak gini kalo bukan putrinya.
Ya gak?
"Makanya jawab apa yang kamu bilang tadi. Sebenarnya ibu dengar cuma mau mastiin kalo telinga ibu gak salah."
"Kalo Hening jawab, ibu janji gak manggil gitu lagi?"
"Ya gak juga." Hening mendengus kasar.
"Hening sama Dipta mutusin buat pacaran, lebih tepatnya dia yang ngajakin Hening."
"Pacaran gimana maksudnya? Kalian kan suami istri, hubungannya lebih erat dari pacaran, sumpah ibu gak bisa nyerna maksudnya. Kalian berdua sakit?" tanya Susi dengan raut khawatir.