Sesuai dengan ucapannya, Dipta pulang tiga puluh menit sebelum Hening pergi kuliah. Dia masih ad akelas tapi menyempatkan diri untuk menjemput gadis itu.
"Udah?" tanyanya pada Hening yang turun dari lantai dua. Udah rapi dengan penampilan yang cukup casual. Hening senang mengenakan jean dan hodie serta sepatu cats atau sport, kalo kelewat dingin baru pake sweater tebal.
Hening ngangguk sambil membenahi rambutnya yang diikat asal, "antar kecafe aja, ada tugas yang belum kelar."
"Tugas apa? Kenapa harus dicafe?" Dipta mengerutkan alisnya.
"Tugas dari mr. Brayn. Zayn dan Cathy udah dicafe, masa aku keperpustakaan sementara satu kelompok sama mereka." Hening mulai nyari gara-gara.
Tau arti tatapan Dipta, gadis itu langsung meralat, "sorry, namanya belum terbiasa. Kelepasan sedikit, gak masalah harusnya. Yok …."
Hening berlalu kedapur buat ngambil bekal, "aku udah masak."
"Gak sempat makan dirumah," ucap Dipta santai sambil jalan keluar.