Tanpa Hening dan dikta sadari ada sepasang mata yang melihat keakraban mereka dengan mata berkca-kaca. Siapa lagi kalo bukan Ara, tadinya mau jumpain Dikta dan bicara serius sekali lagi, usaha terakhirnya.
Tapi apa yang dilihatnya sungguh membuat hati sakit. Dikta gak pernah tertawa lepas seperti itu padanya. Padahal dia sudah berusaha keras menjadi gadis manis yang polos tapi Dikta gak pernah melihatnya.
Dan apa yang terjadi padanya adalah bentuk depresi dan harusnya orang yang bertanggun jawab atas hal ini adalah Dikta tapi apa? Pria itu langsung menyudut dan menuduhnya tanpa melihat dari sudut pandangnya.
Memang kalo dasarnya gak suka sampe mati tetap gak suka. Dengan langkah gontai dia berbalik pergi kembali kerumahnya, hatinya sakit sekaligus marah. Gak terima dengan penghinaan ini.