"Kata guru agama aku, yang nanggung azabnya, empat puluh rumah kanan kiri muka belakang," ucap Hening santai.
"Tapi sekarang ini gak ada rumah, cuma hotel aja. Artinya kita gak kena azab?" tanya Nail dengan bodohnya. Jordy sama Bastian saling pandang kemudian menggeleng pelan.
"Otak kalian bertiga travelingnya kejauhan. Mana mungkin Dipta buat asusila, baru buka baju udah mati beku." Sebelum Jack nyerocos, Jordy melanjutkan, "gak mungkin dia main gila dihotel ini."
"Kok gak mungkin pulak?" tanya Hening setelah memilih kopi. Dia mau coba capucinno late hangat.
Kata orang kalo udah minum kopi bawaannya terjaga aja, tapi gak berlaku sama Hening. Dia gak pernah begadang gara-gara kopi. Matanya tetap ngajak tidur kalo udah waktunya, gak ada masalah dengan itu.
Jadi kalo ada yang bilang minum kopi bisa membuat orang begadang, gak berlaku sama Hening.
"Ya gak mungkin dia buat malu. Kalo ketauan sama kita, mau taro dimana mukanya. Lagian Dipta bukan Jack," ucap Jordy.