Begitu pintu lift terbuka, randa langsung memberi jalan untuk Hening dan itu membuat keempat orang yang sedari tadi satu lift dengannya langsung menatapnya penuh tanya dan rasa penasaran yang tinggi. Apalagi berhentinya di lantai sang CEO. Makin bertanya-tanyalah mereka.
Hening ingin sekali memberikan penawaran, dia akan bilang siapa dirinya dan cewe itu harus melanjutkan kalimatnya. Sumpah, sampe detik ini Hening masih penasaran, berharap gak sesuai dengan apa yang di pikirkannya.
Emang apa yang di pikirkannya? Sesuatu yang gila pokoknya, gak boleh di lontarkan. Jangan salahkan Hening, otaknya kegerus sama pesan group, Jack dan Nail suka pake bahasa ambigu. Wajarlah otak Hening traveling, wong temen barunya nganu.
Randa berjalan menyusuri koridor, diikuti Hening pastinya. Pas udah sampe didepan pintu besar, Randa langsung mengetuk dan membukanya tanpa menunggu jawaban dari dalam.