"Lo bisa ketemu pas pengumuman."
Hening membelalakan mata, "oh … iya, boleh pulang?"
"Terus? Yang sidik jari siapa? Nyokap lo?"
Hening melotot, "ya gak lah!"
Hening langsung berlari turun untuk menemui neneknya yang ada diruang keluarga. Baru selesai sarapan dan sekarang sedang bersantai dengan kakek.
"Nek!"
Juragan nyonya menatap Hening dengan senyum penuh sayang. Hening membuatnya merasakan menjadi nenek yang sesungguhnya. Sudah sejak lama dia ingin memiliki cucu perempuan yang bisa disayang dan ditimang macam Hening.
Oh … kalo bisa ditimangnya, ditimangnya si Hening.
"Apa sayang?"
"Aku boleh pulang kedesa kan pas pengumuman kelulusan? Terus sidik jari Ijazah."
Juragan nyonya mengangguk, "tentu, orangtuamu juga bakal ikut kekota untuk mengantar kepergianmu ke New Zealand. Oh … ngomong-ngomong tentang New Zealand nenek mau bilang, kakek sudah menyiapkan segalanya untukmu dan Dipta. Mulai dari dokumen data diri sampai tempat tinggal."