Hening keluar dari mobil tanpa menunggu Dipta tapi dari tatapan matanya jelas kalau gadis itu meminta Dipta menemaninya.
Dipta mendengus kasar, mengambil masker yang ada di dashboard pemuda itu langsung memakainya baru setelah itu keluar dari mobil.
"Gitulah, baru teman namanya." Dipta mendengus kasar.
Pemuda itu langsung berjalan menuju kantor yang ternyata gak begitu jauh dari parkiran. Di tengah lapangan ramai siswa dan siswi yang tengah berbincang satu sama lain entah bahas apa.
Hening menyamai langakah Dipta, "bukannya jam segini harusnya mereka berada dikelas ya?" tanyanya. didesanya jam segini itu masih jam pelajaran.
Dipta gak menanggapi pertanyaan Hening, dia langsung masuk menuju ruang Bp yang letaknya tepat di sebelah ruang kepala sekolah. Mungkin sengaja di buat bergandengan gini, biar kalo ada siswa yang buat masalah bisa langsung di proses kepala sekolah.
"Lo aja yang masuk, gue ogah."
Hening mendongak dan membaca nama ruangan yang akan dimasukinya.