Dipta berdecih sambil kembali menyimpan ponselnya. Dan Hening kembali memainkan kakinya di air laut yang datang karena ombak.
Setelah beberapa saat diam, Hening berkata, "aku gak berniat bergantung dengan siapapun, termasuk mas Dikta. Hanya saja sejak awal kenal, dia sudah bersikap ramah, aku jadi nyaman dan ngerasa kalo minta tolong, dia gak keberatan."
"Serah maksud lo apa tapi jangan pernah lagi terlibat terlalu intens dengan dia. Lo gak tau sebenarnya dia kaya apa."
"Aku juga gak tau kau kaya apa, kenapa kau selalu suudzon dengan orang? Bukan cuma dengan mas Dikta aja, tapis ama semua. Sebenarnya aku gak heran dengan sikap kau ini tapi, sekarang aku heran karena yang kau suudzonin abang sepupu sendiri."
Dipta menatap dalam Hening, "lo gak tau apapun."
"Kalo gitu bilang, apa yang terjadi biar aku paham dan memutuskan sikapku selanjutnya. Aku gak mau nurut tanpa tau alasan yang jelas," ucap Hening yang berusaha menahan emosinya.