"Siapa amot?" tanya juragan nyonya. Dia dan suaminya saling bertukar pandang.
"Anak monyet, gak sopan kali kalo aku manggilnya gitu. Mau nyebut namanya malas, lebih dari lima kali takutnya datang kaya jelangkung."
Juragan nyonya dan tuan menggeleng sambil tertawa pelan, "memangnya kirim pesan apa?" tanya juragan nyonya sambil mengeluarkan ponsel dari saku baju taninya.
"Link universitas, dia suruh aku daftar. Tadinya mau di bantuin dia tapi aku nolak, males kali kalo ribut anaknya suka ngungkit. Terus tadi minta no hp, ya gak aku kasi, buat apa coba? disebarnya pula."
"Kalau tidak salah kakek sudah menyimpan nomor Dipta di ponselmu," ucap juragan tuan.
"Oh … iya? Aku gak tau. Lagian males kasi nomor sama dia, nanti disebarnya ntah sama siapa-siapa. Manusia yang paling gak aku percaya itu dia," ucap Hening.
"Bagaimana nanti tinggal jauh dari kami kalau kamu tidak percaya dengan dia, suamimu sendiri."