"Lagian lo kok bisa secepat itu mengatakan cinta terus ngajak dia pacarana? Jangan bilang karena lo matu manas-manasin Hening?" ucap lawannya bicaranya Johanes pada Dimas.
Menghel napas pelan, Dimas berkata, "gak ada hubungannya sama dia. Waktu itu aku memang suka, pribadinya menarik dan wajahnya manis. Siapa yang gak suka?"
"Kita gak! Lo kelewat naif, gak bisa bedain mana acting mana tulus. Gue udah ngebaca sifatnya pas kita baru-baru mau berangkat cuma karena gak ngerugiin gue, gue santai aja. Eh … pas tau kalian dekat, gue mau ngingatin lo tapi lo udah keburu nembak dia. Yo weslah …, gue pikir cepat atau lambat lo bakal sadar."
"Jadikan pengalaman, yang sudah, sudah. Jangan di ungkit lagi, aku juga salah dalam hal ini, gak bisa bombing dia jadi lebih baik."
"Pacaran gak sampe sebulan mana mungkin bisa merubah batu jadi pasir." Ungkap Johanes.
**