"Apa?! Eh … jaga mulut lo ya … gue bukan pemalas! Gue gak di lahirin buat jadi kuli kaya teman lo yang mukanya tua itu."
"Siapa yang kau maksud?"
"Siapa lagi kalo gak yang selalu nempel sama kau kaya benalu."
"Bayu? Enak aja kau bilang mukanya tua! Gitu-gitu dia lebih jantan dari kau, lebih bagus dari segala sisi. Buat apa muka kaya bayi tapi umur udah tua, macam alien!"
"Yang lo maksud alien gue?" Dipta udah berdiri lalu menunjuk Hening.
Hening meletakan kotak ponsel diatas meja lalu berdiri untuk mengimbangi Dipta, "siapa lagi? gak terima? Kau ngatain orang boleh, dikatain gak mau? egois kali!" Kesal Hening.
"Hening, kita pergi ke mall yok." Ajak juragan nyonya. Dia langsung menarik Hening jauh dari Dipta, kalo gak bisa gelut mereka berdua.
"Dipta, sudah!"
"Nenek liatkan siapa duluan yang cari gara-gara?"
"Ya kau lah! Siapa lagi?" Sahut Hening. Dia udah siap kali gelut sama Dipta.