Hening menatap Dikta dan juragan nyonya bergantian, sambil mengusap mata gadis itu kembali bertanya, "kenapa kalian belum tidur? Ngeronda?"
Juragan nyonya menghela napas, "ginilah kalau Dipta sudah pulang, nenek ngeronda tiap malam."
"Loh, kok gitu?"
Yang jawab bukan juragan nyonya melainkan Dikta, "Dipta belum pulang dari pergi tadi. Dan nenek mengkhawatirkannya."
Hening mengangguk paham, "gak usah di khawatirin. Dia bukan bayi, udah bongkot gitu pasti bisa jaga diri. Lagian gak aka nada yang mau nyulik dia, rugi! Makannya banyak." Dikta tertawa mendengar itu.
Hening ini anaknya memang mudah membuat orang tertawa dengan celotehannya. Dikta yang kaku aja bisa bolak-balek ketawa apalagi yang santai macam juragan nyonya, mau terpingkal-pingkal.
Ngebayangin juragan nyonya terpingkal-pingka, Hening geli sendiri.