Hening dikenalin sama bi Narti, pelayan kepercayaan juragan nyonya. Usianya mungkin sekitar lima puluh tahunan tapi tampak muda karena mungkin senang tersenyum.
Sedari tadi senyum terus sama Hening, gadis itu membalas tak kalah lebar.
"Ayo non, bibi antar," ucap bi Narti yang langsung di angguki Hening. Tanpa perduli tatapan Chintya dan dua dayangnya, Hening berlalu masuk kedalam rumah.
Hening kembali dibuat takjub karena rumah mewah yang luar biasa indah. Isi rumah kaya dalam istana, ada sofa bagus, pajangan bagus, tumbuh-tumbuhan bagus yang ditanam dalam pot yang juga sangat bagus.
"Potnya pasti mahal, gak sayang apa nanam tumbuhan dalam tempat kaya gini," ucap Hening yang hanya ditanggapi bi Narti dengan senyuman.
Sedikit banyaknya bi Narti tau tentang Hening, nyonyanya selalh menceritakan gadis itu dengan semangat. Dan dia tau kalau majikannya sangat menyayangi Hening.