Ok! Kondisi Hening semakin membaik, tidak mual atau pusing lagi. Terbukti dari cara bicara gadis itu yang kembali normal dan tenaganya yang sepertinya telah kembali. Itulah yang Dipta simpulkan.
Hening terus bicara dengan supir, bertanya ini dan itu tentang daerah yang mereka lewati. Jujur, ini pertama kalinya Hening keluar desa. Paling kalaupun keluar desa biasanya pas lebaran, itupun kekota terdekat aja, jalan-jalan bentar habis itu pulang.
Gak pernah sejauh ini, jadi wajar kalo Hening agak ndeso saat melihat bangunan-bangunan besar yang merupakan perusahaan ternama.
"Semua daerah ada bangunan besar gini, Pak?" tanya Hening takjub.
Mereka melewati perusahaan material, semen, minuman dan masih banyak lagi. Dipta yang mendengarnya bosan tapi, supirnya sama sekali gak bosan jawab semua pertanyaan Hening yang mirip tarzan masuk kota.
"Gak semua harus lo tanya!"