"Udah larut, ibu sama abah sebaiknya tidur. Berapa hari ini udah sibuk kali sampe jam istirahatnya berkurang." Banyu dan Susi mengangguk.
Hening lanjut makan, walau suasana masih terasa harunya, perut gak bisa diajak kompromo. Lapar ya tetap makan, gak ada gak selera makannya.
Selesai itu dia masuk kedalam kamarnya, duduk dikasur yang cukup untum dirinya sendiri sambil memeluk lututnya. Hening gak nangis cuma sedih karena apa yang pernah diharapkannya dulu satupun gak ada yang terwujud.
Mulai dari cintanya yang gagal, pengen kuliah ke Inggris taunya ke New Zealand. Hingga jurusan awal yang ingin diambilnya harus direlakan.
Sedihnya Hening wajar karena setiap orang punya rencana dan impian. Otomatis kalo salah satunya gak terwujud pastilah sedih, Hening bukan satu tapi semuanya gak terwujud.
Harusnya sedihnya double tapi Hening sedihnya tipis-tipis aja biar semua terlihat baik-baik aja.