"Macam lo berorasangka baik aja sama orang." Dipta melirik sinis Hening yang langsung melotot.
"Pulang sana! Orang mau tidur." Hening bangkit dan langsung masuk kedalam rumah. Seluruh tubuhnya minta istirahat.
Sepeninggal Hening, Dipta masih betah duduk disaung, udara malam yang dingin membuat otaknya tenang. Bukannya gak ngantuk tapi mau pulang pun malas, tantenya akan kembali berteriak kaya orang kesetanan kalo liat muka dia.
"Kalau tidak mau pulang, kamu bisa tudur disini, kamarmu masih ada." Banyu datang dengn cangkir kopi ditangannya.
Dipta duduk dengan benar dan memberi ruang bagi pria yang sebentar lagi menjadi ayah mertuanya. Dipta gak tau, apa yang diputuskannya ini benar atau gak tapi yang jelas untuk sekarang menjadi suami Hening adalah jalan keluar yang sempurna.