"LO GILA!" Dipta berteriak pada Hening.
Akibat kegilaan gadis itu, neneknya mengatakan kalau pihaknya akan segera melamar Hening.
Dengan santai Hening menjawab, "siapa suruh kau kuajak bagus-bagus gak mau? aku harus putar otak buat nyelamatin desa ini."
"Kalo mau jadi pahlawan gak usah nyeret gue! Pokoknya gue gak mau nikah sama lo!" tekan Dipta.
"Ya udah kalo gak mau, aku bakal bilang yang sebenarnya sama juragan dan juragan nyonya apa motif kau nerima perjodohan ini. Asal kau tau ya, aku pun gak mau nikah apalagi sama manusia macam kau! tapi, saat ini aku terdesak, memilih mudarat yang paling kecil, pilihan terbaik saat ini."
Hening melanjutkan, "bukan cuma kau yang sengsara, aku juga. Tapi, seenggaknya kalo kita menikah yang menanggung sengsara cuma kita berdua, gak seisi desa."
"Terus menurut lo, gue pantas sengsara demi desa ini?"