"Gak usah banyak bacot, buatin gue jus semangka yang langsung dipetik dari pohonnya." Perintah Dipta seenak jidat.
Hening menatapnya malas, Dipta kembali berujar, "jangan ngeluh! Kalo gak ada gue tu banci akan terus semena-mena sama lo, karena apa? Karena mikir kalo lo gak bakal bisa move on dari dia. Tapi tenang, bogem mentah gue udah buat dia sadar."
Dipta menaikan dagu sambil melipat tangan kedada.
"Gak usah sombong! Aku gak ngerasa kebantu sama sekali, malah yang ada nambah masalah. Kau gak tau aja gimana hebohnya desa gara-gara aksi pemukulanmu itu." Hening menatap malas Dipta.
"Heboh didesa gak masalah yang penting gak dikota. Nama baikku bisa hancur kalo orang kota tau aku mukul banci karena gadis kampung kaya lo."
Mulut Dipta sepedas cabe tetangga.
"Gue haus dan mau minum jus! Buahnya harus di petik langsung!"
"Nolong tapi pamrih!"
Hening berbalik pergi sambil menghentakan kaki, Dipta mana perduli.