Jervo menatap ponselnya yang berdering. Sebuah nama dalam kontak panggilan itu membuat anak kedua dari Keluarga Davidson tersebut menaikkan sebelah alisnya seraya menyeringai kecil. Menatap sang istri dengan tatapan penuh arti sebelum meraih benda itu, "Wow apa yang di pikirkan oleh seorang petinggi pemerintahan menelfon seseorang di tengah malam begini huh? Apakah kantor pemerintah sudah kehilangan jam mereka?"
"Itu bukan urusanmu. Aku hanya ingin memastikan bagaimana misinya. Apakah semuanya berjalan dengan lancar?"
"Kau tidak perlu repot repot khawatir dengan misi yang ada Tuan Fisco. Selama aku ada di sini, semuanya tentu akan berjalan dengan lancar. Dan satu hal lagi, anak anak itu, biar aku yang mengurus mereka. Aku akan membawa mereks ke pusat rehabilitasi milik kenalanku lalu membiayai hidup mereka,"
"Tidak. Kau tidak berhak melakukan itu!"