"Dia mirip sekali dengan buntalan kain yang di lipat menjadi satu. Bulat seperti tomat. Lihat pipinya merah. Ah tidak hanya pipinya tapi seluruh tubuhnya merah. Apakah dia baik baik saja Kak Mave?" Sadam menyentuh pelan jemari sang adik dengan sangat hati hati. Kecil sekali bahkan tidak sampai besarnya dengan ibu jarinya, "Lihat kecil sekali. Apakah dia baik baik saja Kak Mave? Dia terlihat sangat kecil dan lemah. Dia juga tidak menangis. Lihat dia sangat merah. Apakah dia marah atau semacamnya? Apakah dia baik baik saja? Apakah aku boleh menyentuhnya? Kulitnya lembut sekali dan tipis. Aku takut sentuhanku bisa menyakitinya. Tapi apakah dia akan baik baik saja setelah aku menyentuhnya?"