"Aku sudah mendengar semuanya, Zelena. Helen sudah menceritakan semuanya pada kami. Aku benar benar tidak bisa menahan diri untuk tidak menangis mendengarnya. Helen memang mempunyai firasat besar tentang Simon itulah mengapa dia tidak pernah berhenti berusaha untuk mengejar mu agar tidak merasa tersiksa bersama Simon. Aku benar benar sedih. Sahabat yang kami jaga dengan susah payah, justru di perlakukan dengan sangat keji oleh suaminya sendiri. Rasanya sangat tidak rela. Sahabat yang selalu memperhatikan kami. Yang selalu baik hati dan tidak pernah marah oleh apa pun itu. Dia di siksa oleh suaminya sendiri selama dua puluh tahun lebih. Rasanya aku benar benar marah sampai ingin memukul wajah Simon saat ini juga," Wina menggeram. Menggertakkan giginya dengan begitu marah.