"Mama hamil?" Valie melotot kaget dengan mulut menganga lebar. Ia tidak menyangka ibu mertuanya akan hamil di situasi seperti sekarang, "Itu sebuah kejutan yang benar benar besar. Kejutan besar,"
"Ya. Seorang adik di usia dua puluh tiga. Di mana seharusnya aku sudah mempunyai seorang anak," Mave sedikit mendengus, namun kemudian lelaki itu terkekeh, "Tapi aku takut kau akan seperti mama. Yang harus melewati masa kritis dahulu sebelum bisa sadar dan merawat anak anaknya. Kita bisa mengadopsi seorang anak. Seorang atau dua orang. Atau entahlah terserah padamu,"
Mendengar ucapan Mave, Valie lantas tertawa renyah, "Itu adalah tugas seorang ibu Mave, mempertarukan nyawa untuk anaknya. Aku tidak pernah masalah untuk itu. Aku tidak masalah jika nyawaku harus di korbankan demi keselamatan anak anakku kelak nantinya,"