Brielle dituntun keluar oleh Hyo Shin. Dia menebar senyum palsu untuk semua orang yang ada di sana. Perasaan dan hatinya sedang sangat hancur, masa depannya akan terikat selama dua tahun ke depan dengan pria yang tak dia cintai.
"Aku harus bayar video bercinta itu dengan dua tahun. Aku bisa melakukannya dengan rela karena aku benar-benar mencintai Seo Yoon. Hanya dia yang ada dihatiku," batin Brielle dengan segala kegelisahan yang ada di hatinya.
Pengantin wanita itu berjalan dengan sangat anggun menuju ayahnya. Setelah Hyo Shin memberikan tangan Brielle pada ayahnya, wanita itu segera beranjak. Dia mundur dan menyaksikan artis kesayangannya yang sudah mendulang sukses besar selama beberapa bulan terakhir itu berjalan menuju altar.
"Pintu gerbang neraka di buka sekarang, semoga kau bisa menjalani ini semua dengan baik, Brielle. Maafkan aku," batinnya.
Manager Brielle itu benar-benar terpukul melihat kenyataan jika Brielle harus membayar semuanya dengan ini. Bagi sebagian orang pasti akan memandang jika Brielle begitu beruntung karena dia mendapatkan pria seperti Hyun Jung.
Tampan, kaya raya dan juga penuh kasih. Hanya saja Brielle tak mencintai pria itu. Tak mungkin hatinya akan merasa senang walau dia mendapatkan pria yang sempurna.
Jeon Hyun Jung membungkukkan badannya sembilan puluh derajat saat Tuan Kim berada tepat di depannya. Pria paruh baya itu menatap tajam ke dalam mata calon suami putrinya.
"Hyun Jung, aku serahkan putriku padamu. Segala hal tentang dirinya adalah tanggung jawab yang harus kau pikul. Sungguh tak ada yang aku harapkan selain kebahagiaan untuk putriku," ujar ayah Brielle.
"Tentu saja, Ayah. Aku akan menjaga dan melindungi Brielle seumur hidupku dan dengan seluruh jiwa ragaku," jawab Hyun Jung mantap.
Pria itu berucap dengan sangat menyakinkan. Bukan tanpa alasan, itu karena dia benar-benar mencintai Brielle dan dia benar-benar ingin membahagiakan wanita itu.
Keduanya segera menghadap pendeta yang akan meresmikan hubungan keduanya menjadi suami istri. Suasana sakral menyelimuti keduanya. Dengan berbagai hal yang ada, ini adalah tentang kehidupan pernikahan yang akan dijalani keduanya selamanya. Walau pun Brielle berharap semua akan berakhir sesuai kontrak.
"Harapan dan impian kita semua adalah kebahagiaan dan kelanggengan hubungan kalian berdua. Sungguh, kami berdoa agar kalian menjadi keluarga yang sempurna," kata pendeta memanjatkan doanya.
Upacara pemberkatan dimulai. Keduanya memejamkan dalam kekusyukan. Diiringi doa dan pengharapan yang diwakili oleh pendeta itu semua larut dalam suasana bahagia. Tuan dan Nyonya Kim tampak mengharu biru mendengar ikrar janji setia Hyun Jung untuk sang putri.
"Saya, Jeon Hyun Jung. Berjanji dengan sebenarnya, jika saya akan mencintai istri saya Kim Brielle dalam suka atau duka, ada sedih atau sakitnya, dalam lapang atau sempitnya, dan selamanya," ikrar Hyun Jung pada Tuhan.
"Kim Brielle, bersediakah kau menerima Jeon Hyun Jung sebagai suamimu kala sedih atau senang, sehat atau sakit, lapang atau sempit?" tanya pendeta pada Brielle.
Semua tamu terdiam. Mereka menantikan wanita itu menjawab apa yang ditanyakan pendeta. Brielle diam tanpa kata. Kalimat pendeta itu masuk ke telinganya dan mengendap begitu lama di sana. Kemudian meresap ke dalam hati dan otaknya perlahan.
Brielle merasakan takut yang luar biasa di sana. Dia merasa melakukan dosa besar dengan berdusra di hadapan Tuhan.
"Apa yang dia pikirkan? Mengapa tak langsung menjawab?" tanya Nyonya Kim dalam hatinya.
Dia tampak khawatir pada putrinya yang tak kunjung menjawab pertanyaan pendeta itu.
"Sayang," lirih Hyun Jung.
Brielle mengalihkan pandangan kosongnya pada pria yang berdiri menunggu jawabannya di sisi kanannya itu.
"Saya bersedia," ucap Brielle dengan nada lantang.
Dia tak ingin ragu dalam berucap. Bagaimana juga ini adalah sebuah keadaan yang menjadikan semua hal bisa menjadi mudah untuk segera selesai. Acara sakral itu ditutup dengan first kiss yang keduanya lakukan di hadapan tamu undangan.
"Ini benar-benar frist kiss bagi kita," ujar Hyun Jung.
"Aku tahu," balas Brielle.
Wanita itu membenarkan apa yang Hyun Jung ucapkan. Mereka mulai berhubungan sebulan yang lalu dan ini adalah kali pertama mereka akan saling berciuman. Brielle tampak ragu dan canggung. Namun keadaan ini tak bisa dia hindari.
Bibir keduanya segera saling menempel dan riuh sorakan dan tepuk tangan mengiringi prosesi itu. Setelah semua selesai, Brielle dan Hyun Jung melangkah diantara para tamu untuk beramah tamah. Mereka berdua menemui teman masing-masing secara terpisah dan menerima ucapan selamat yang bertubi-tubi tanpa akhir. Sorak sorai kembali mewarnai saat pembawa acara mengumumkan jika sekarang adalah saatnya melepar bunga pengantin ke arah tamu.
"Ayo, naik," ajak Hyun Jung pada wanita yang sudah resmi menjadi istrinya itu.
Mereka berdua sampai dipelaminan dan berdiri membelakangi tamu undangan. Sementara di lantai bawah sudah berdiri para tamu yang berstatus lajang bersiap menangkap bunga yang akan segera di lempar.
Brielle dan Hyun Jung memegang bunga itu berdua. Mereka bersiap melempar dengan mendengar aba-aba dari pembawa acara.
"Lempar dalam hitungan ke tiga. One, two, three," teriak pembawa acara.
Tepat dihitungan ketiga buket bunga itu melayang di udara dan beberapa detik kemudian mendarat di tangan seorang pria yang baru saja tiba. Pria itu semula enggan mengikuti prosesi itu. Namun seorang teman memaksanya untuk turun ke lantai perebutan itu.
"Seo Yoon," lirih Brielle.
Dia tak menyangka pria itu datang ke pesta pernikahannya. Ternyata seluruh management menerima undangan dari Hyun Jung. Dia sengaja mengundang semuanya untuk mengumumkan pesta pernikahannya.
"Hyak, siapa yang dapat bunga itu akan segera menikah," kata Hyo Shin.
Mendengar apa yang manager Brielle ucapkan, dia menjadi bingung dan melempar bunganya ke arah wanita yang baru saja memberitahukan arti dari itu.
"Aku belum ingin menikah. Ini untukmu saja," ujarnya dan memberikan buket itu.
Semua tamu tertawa mendengar apa yang pria itu ucapkan. Wajahnya yang polos menambah keadaan menjadi semakin lucu.
"Aish, pengecut sekali pria ini. Kau bahkan takut untuk menikah?" ejek ayah Brielle.
Seo Yoon mengalihkan pandangan dan membungkuk hormat pada pria yang dia kenal sebagai ayah kekasihnya itu.
Acara itu terlewati dengan kesan yang sederhana. Meriah saat akan mulai, dan datar di akhir peristiwa.
"Baiklah semuanya. Silakan nikmati semua yang ada. Kami akan kembali nanti saat pesta dansa dimulai," kata pembawa acara itu.
Suasana menjadi riuh lagi karena mereka semua kembali mengobrol, bercengkrama, makan dan saling sapa satu sama lain. Sementara Brielle dan Hyun Jung masih berdiri di atas pelaminan. Mereka berdua begitu menarik perhatian karena kecantikan dan ketampanan mereka berdua. Sehingga semua setuju jika mereka berdua adalah pasangan yang serasi.