Chereads / Nona Kim VS Suami Kontrak / Chapter 27 - Kancing Gaun

Chapter 27 - Kancing Gaun

Malam pesta berlangsung begitu panjang. Banyak sekali yang terjadi dalam acara itu. Lantai dansa juga berjejal dengan pasangan-pasangan romantis. Begitu juga dengan Brielle dan Hyun Jung.

"Kau lelah?" tanya Hyun Jung.

"Hm, gaun ini sangat berat," lirih Brielle.

Sebenarnya dia tak lelah, hanya saja dia sangat malas dengan apa yang ada. Ini bukan pernikahan yang dia impikan. Walau senyum mengembang di bibirnya tapi Brielle tetap bersikap dingin.

"Ayo istirahat sekarang," ajak suaminya.

"Apa ini tak aneh? Bukankah ini adalah malam panjang kita? Masih banyak media di sini, kita tak boleh menunjukkan keadaan yang tak kompak," ujar Brielle.

Hyun Jung melihat ke arah tempat yang dia sediakan untuk media. Ternyata benar, masih ada para wartawan di sana.

"Duduklah, aku akan ke sana sebentar," kata Hyun Jung.

"Kau mau ke mana?" tanya Brielle.

"Duduk saja dan tunggu," lirih Hyun Jung.

Dia berjalan ke arah para wartawan, dengan sangat sopan dan penuh wibawa, pria itu meminta para wartawan untuk pergi.

"Maafkan aku, ini sudah larut. Kalian sudah meliput semuanya dengan durasi yang sangat panjang, acara keluarga inti kami akan segera dimulai. Bisakah kalian menghormati privasi kami?" jelas Hyun Jung.

"Ah, baik, Tuan." Beberapa wartawan mengerti dan segera berkemas.

Dengan dalih itu, Hyun Jung berhasil membuat tempat itu bersih dari kamera media. Dengan langkah kaki yang mantap, pria itu kembali kepada Brielle.

"Mereka sudah pergi. Kita bisa masuk sekarang, kau bisa istirahat," jelas Hyun Jung.

Brielle menoleh ke arah tempat itu, dan benar saja pria itu bisa lakukan apa pun untuk mengusir mereka semua. Banyak sekali hal yang terjadi dan semua beres ditangan Jung Hyun.

Pria itu selalu saja bisa membuat keadaannya menjadi lebih baik, Jung Hyun bisa mengabulkan apa pun yang Brielle inginkan.

"Kau selalu bisa mewujudkan apa yang aku inginkan. Apa kau seorang pengabul permintaan?" ujar Brielle.

Hyun Jung hanya mengulas senyuman. Dia mendapat pujian receh dari wanita yang berstatus sebagai istrinya itu.

"Bukankah aku sudah berjanji akan membahagiakan dirimu? Aku akan melakukan apa pun untuk mengukir senyuman di bibirmu," jelas Hyun Jung.

"Aish," lirih Brielle.

Keduanya berjalan masuk ke kamar yang disewa, Hyun Jung membantu istrinya itu dengan susah payah karena lebar dan besarnya gaun yang dia kenakan.

"Merepotkan sekali," ujar Brielle.

Wanita itu sebenarnya sangat lelah karena hatinya yang tak bahagia. Pernikahan megah nan mewah itu sama sekali bukan keinginannya. Sehingga membuatnya begitu kesal. Dia tak ingin membuat keadaan menjadi rumit dengan sikap buruknya. Sehingga dia rela menjalani kehidupan yang sudah pria itu pilihkan.

"Hati-hati, Sayang," kata Hyun Jung.

"Ah, tak masalah. Aku baik-baik saja." Brielle berusaha masuk dengan sisa tenaganya.

Wanita itu melempar tubuhnya ke sofa dan membiarkan gaun mewah itu menimpa tubuhnya. Hyun Jung hanya mengulas senyuman pasrah melihat istrinya seperti itu.

"Bisa telepon pemilik gaun ini? Aku harus segera melepasnya," ucap Brielle.

Dia merasa akan sangat canggung jika Hyun Jung yang melepas. Dia sama sekali belum bersentuhan dengan sengaja.

"Mengapa harus meminta tolong pada orang lain, aku akan melakukannya untukmu," jelas Hyun Jung.

"Aish," lirih Brielle.

Wanita itu kembali merenungkan apa yang suaminya katakan. Dia mengalihkan pandangan dan menatap lekat pada pria yang rela memberikan dunia padanya.

"Kau ragu? Masih menganggapku sebagai orang lain? Masih ingin lari dari kenyataan jika aku adalah suamimu?" desak Hyun Jung dengan nada sedikit kasar.

Agaknya pria itu merasa istrinya sedikit rewel. Bagaimana tidak, hubungan keduanya sudah berubah status, tak. seharusnya Brielle menolak keberadaan dan pernikahan ini dengan sikapnya yang dingin.

"Jangan membuat keributan," ancam Brielle.

Wanita itu dengan tegas mengancam suaminya, dia tak ingin merusak suasana hatinya yang sudah sangat kacau.

"Kau mengancam? Bukankah seharusnya aku yang mengancammu? Mengapa kau yang mengancamku?" desak Hyun Jung lagi.

"Karena kau sangat aneh. Kau memiliki kepribadian yang sangat buruk. Kau terlalu egois dan tak memikirkan apa yang orang lain pikirkan," batin Brielle.

Dia tak berani memprotes suaminya, suasana memanas karena kesalahan Brielle.

"Maafkan aku, aku hanya sedang lelah saja." Brielle terpaksa mengakui semua yang dia pikir adalah salahnya.

"Kau berpikir dangkal, mengapa tak memanfaatkan keadaan ini? Bukankah ini adalah kesempatan emas untuk memulai malam pertama kita?" kata Hyun Jung.

Brielle terkejut dengan yang pria itu katakan, dia masih tak percaya dengan kalimat yang keluar dari mulut suaminya.

"Astaga, dia menginginkan aku," batin Brielle.

Melihat wanita yang sudah resmi menjadi istrinya itu termenung, membuat Hyun Jung ingin memberikan dia kecupan. Namun dengan hati yang berat dia memilih untuk tetap diam.

Sementara otak Brielle sedang berkelana. Bagaiamana bisa dia menikmati malam. pengantin dengan pria yang sama sekali tak dia cintai. Dia memikirkan bagaimana semua akan terjadi tanpa rasa saling mencintai.

"Aku harus apa? Aku tak bisa lakukan ini," batin Brielle berulang kali.

"Bangun sekarang, biar aku bantu membuka gaunmu," ujar Hyun Jung.

Brielle tak berani menolak dan dia mengikuti apa yang suaminya perintahkan.

"Hm," sahutnya dan dia segera berdiri memunggungi sang suami.

Dengan lembut Hyun Jung melepas satu persatu diantara puluhan kancing bening yang berjajar dari leher hingga pangkal punggung indah wanita itu.

"Bagaimana cara mereka memasang kancing gaun sebanyak ini? Sangat merepotkan," umpat Hyun Jung.

Pria itu memang terlihat sangat arogan, tapi saat ini dia benar-benar tak bisa membuatnya lari dari kenyataa . Dia begitu gugup saat ini. Terlebih setelah satu persatu kancing itu lepas dan menampakkan punggung indah istrinya yang begitu mulus dan putih.

"Dia merawatnya dengan sangat baik," batin Hyun Jung.

"Kau gugup?" tebak Brielle.

Wanita itu sedang menebak apa yang suaminya rasakan.

"Gugup? Mengapa aku harus gugup?" desak Hyun Jung yang tak ingin mengakui apa yang dia rasakan.

"Ah," balas Brielle dengan nada meledek.

Brielle merasa pria itu terlihat sedikit bergetar.

"Kau mengatakan aku gugup, mungkin jika aku katakan benar kau akan bahagia. Tapi bukankah ini wajar, ini adalah yang pertama bagiku. Sedang bagimu, ini bukan yang pertama, pasti kau lebih rileks dan lebih santai dari pada aku," cecar Hyun Jung.

Rupanya Brielle membuka percakapan yang salah. Dia menggali kuburannya sendiri dengan membahas hal-hal yang tampak biasa tapi ternyata justru menjadikan dia terlihat sangat buruk.

"Apa belum selesai?" tanya Brielle mengalihkan pembicaraan.

"Aish, kau sengaja mengubah topik? Kau takut aku mengorek semua yang pernah terjadi padamu?" cecar suaminya lagi.

"Bukan, aku hanya ...," ucap wanita itu.

"Hanya apa? Kau merasa memulai pembicaraan yang salah, bukan? Lain kali Berhati-hatilah," kata Hyun Jung mengingatkan.