Chereads / Nona Kim VS Suami Kontrak / Chapter 2 - Nomor Tak Dikenal

Chapter 2 - Nomor Tak Dikenal

"Astaga, apa yang kau lakukan padaku," teriak Brielle saat dia terbangun dalam keadaan telanjang dan hanya berbalut selimut.

Brielle memaksa Seo Yeon untuk segera bangun dengan menggoyangkan tubuh pria kelar itu. Sesekali wanita itu meremat lembut selimut berwarna putih dengan motif garis itu.

"Bangun, Sayang." Brielle kembali menggoyangkan tubuh Seo Yeon.

Dengan setengah sadar Seo Yeon membuka matanya dan memandang bingung ke arah Brielle yang berurai air mata. Gadis itu menangis pasalnya hal yang selalu mereka hindari itu benar-benar terjadi semalam.

"Kau menangis?" tanya Seo Yeon tanpa rasa bersalah.

Dia berusaha memegang pipi Brielle tapi justru di tepis oleh gadis cantik itu.

"Sayang," lirih sang pria.

"Apa yang kau lakukan? Mengapa melakukan semua ini? Bukankah kau sedang berusaha menaikkan popularitas keartisanku? Mengapa kau hancurkan dengan hal seperti ini? Kau tahu ini akan menjadi skandal jika sampai ada yang tahu," omel Brielle diiring air mata yang beranak pinak di wajah ayu sang idol terkenal itu.

"Kau ini bicara apa? Bukankah kau tahu bagaimana aku merekrut kru? Kau meragukan mereka?" tanya Seo Yeon.

"Tapi biasanya kita tak sampai seperti ini? Kau melakukan hal gila itu, Seo Yeon," bentak Brielle.

Seo Yeon memeluk erat tubuh Brielle yang masih polos itu. Dekapan hangat pria itu menenangkan hati sang wanita dengan cepat.

"Hanya kita berdua yang tahu tentang ini, jangan khawatir," bisik Seo Yeon.

Brielle sudah jauh lebih tenang. Walau perasaannya sangat tak stabil dia berusaha percaya dan menyerahkan semua pada kekasihnya. Keduanya segera membersihkan diri dan bersiap ke management. Hari ini Brielle ada meeting dengan sebuah produk yang akan syuting iklan dengan menggunakan jasanya.

"Kau ke management hari ini?" tanya Seo Yeon.

"Tentu saja, aku akan ke management, ada meeting penting siang ini. Lihat saja ponselku, managerku sudah banyak menelponku," ujar Brielle sembari mengancingkan dress-nya.

Seo Yeon mendekati kekasihnya yang sedang bersolek itu. Dia memeluk erat perut Brielle dan membuat simpul hangat diperut sang idola baru dunia itu. Kecupan mendarat di kulit putih Brielle karena bahunya yang terbuka.

"Apa kau mendapat perlakuan tak baik dari kru-mu? Mengapa kau menerima sepatu yang tak sesuai dengan ukuran kakimu? Lihat kelingkingmu!" cecar Seo Yeon.

"Ah, ini hanya karena aku terlalu bersemangat saja di konser. Kau tahu benar bagaimana aku dengan keras menjalani sesi latihan dengan sangat sulit dan penuh pengorbanan, sehingga aku merasa harus total di panggung. Lagi pula ini adalah pencapaian luar biasa yang aku dapatkan berkat penggemarku. Aku harus puaskan mereka," jelas Brielle.

"Baiklah, aku akan ke management setelah kau berada di sana. Kita tak boleh menggiring opini publik. Hubungan kita harus kita jaga sampai akhir," ucap Seo Yeon.

Brielle tersenyum kecut. Dia selalu mendengar kalimat itu saat dia menginap di apartemen rahasia Seo Yeon dan akan kembali ke management.

"Tentu saja, jangan sampai skandal menghancurkan karir kita." Brielle setuju dengan apa yang kekasihnya itu katakan.

Dia segera beranjak dengan pengawalan khusus. Mobil yang mengantarkan Brielle pun sudah di persiapkan dengan detail sehingga tak ada yang akan mencurigai jika keduanya sedang berkencan.

"Kau semalam tidur di mana? Bagaimana bisa bangun dengan segar seperti itu?" tanya manager Brielle.

Artis besar itu baru saja tiba dan dia sudah diberondong pertanyaan dari manager yang juga kakak sepupunya itu.

"Aish, aku baru saja sampai. Mengapa kau sudah mencecarku seperti itu, apa aku tak boleh duduk dulu dan mengatur napas?" jawab Brielle.

Hyo Shin merasa sedikit curiga, pasalnya tadi pagi saat dia mampir apartemen, gadis cantik itu tak ada di sana. Asisten Brielle pun mengatakan jika majikannya itu tak pulang.

"Jam berapa mereka akan datang?" tanya Brielle mengalihkan perhatian.

Namun tak semudah itu baginya untuk lolos. Hyo Shin masih memberikan tatapan penuh siratan.

"Ayolah, jangan katakan apa pun tentang kisahmu. Aku tak ingin mendengar kau dibawa pergi seorang pria yang sama dengan saat itu dan tidur di apartemennya." Hyo Shin sepertinya tak bisa dibohongi.

"Eonnie, sudahlah. Itu kehidupan pribadiku. Jangan campur adukkan dengan hubungamu denganku di dunia pekerjaan," ujar Brielle.

"Tapi bukankah kau sadar jika semua ini berhubungan erat? Jika sampai muncul skandal, artinya karir yang kau bangun dengan darah dan air mata ini akan menjadi sia-sia dan hancur?" jelas Hyo Shin.

"Jangan khawatir tentang itu. Seo Yeon tahu cara terbaik melindungi karir kami berdua," balas Brielle.

Baru saja dia menutup mulutnya dengan sangat percaya diri. Ponselnya berdering, sebuah panggilan telepon masuk dari sebuah nomor tak di kenal. Ini tak pernah terjadi sebelumnya. Semua yang menelpon nomor pribadi Brielle hanyalah orang-orang terdekat yang pasti Brielle kenal dan sering hubungi. Selebihnya akan berhubungan melalui managernya.

"Apa kau memberikan nomor ponsel pribadiku pada orang?" tanya Brielle dengan mata yang menghardik curiga.

"Sama sekali tidak. Yang tahu nomor ponselmu itu hanya ayah dan ibumu di Inggris, aku dan juga kekasihmu itu. Tak mungkin ada yang lain." Hyo Shin menjelaskan.

Brielle tak menjawab panggilan itu karena tak ingin membuang waktu.

"Jika penting dia akan menelpon ke nomor manager. Aku tak mau terima telepon dari siapa pun," jelas Brielle.

"Baiklah," sahut Hyo Shin karena tak ingin memperpanjang masalah.

Brielle dan Hyo Shin berangkat menuju ruang meeting. Wajah lelah Brielle begitu terlihat. Terang saja, pasalnya baru semalam dia menyelesaikan konser dan kini sudah harus berkutat dengan jadwal padatnya sebagai seorang idola yang sedang banyak digandrungi para produser musik, sutradara iklan dan beberapa brand yang memintanya menjadi duta.

"Nilai kontrak yang fantastik, hanya saja aku tak bisa melakukan syuting iklan seperti itu," ucap Brielle.

Hyo Shin memandang sinis ke arah artisnya. Tawaran kontrak jutaan won dalam sekali syuting itu Brielle tolak karena mengandung unsur porno. Dia menjadi duta sebuah brand underwear di usianya yang ke 23 tahun.

"Aku masih 23 tahun, dan kurasa masih sangat dini bagiku untuk melakukan itu," ujar Brielle.

"Bukankah itu sudah diatas usia dewasa di Korea. Bahkan kau sudah minum alkohol," tantang sang kolega.

"Jika aku katakan aku tak siap, ya, aku tak siap. Aku masih belum ingin menjadi duta brand underwear, akan aku pikirkan jika aku sudah berusia diatas 25 tahun," balas Brielle.

Dia beranjak meninggalkan ruang meeting. Hyo Shin mengatakan jika ini meeting brand pakaian biasa, bukan pakaian dalam sehingga Brielle menurut dan ikut masuk ke ruang meeting.

"Maaf, Tuan. Dia memang seperti itu. Akan saya kabari lagi jika dia sudah lebih baik. Saya akan membujuknya," rayu Hyo Shin.

Manager mata duitan itu mengejar Brielle dan berusaha untuk membujuk wanita itu.