Semua adalah permulaan, berabad-abad dahulu kala saat lahirnya bangsa peri sebuah pohon yang tumbuh jauh dari peradaban dunia tumbuh dengan besar bersamaan dengan terciptanya bangsa peri. Pohon ini, menanugerahi para bangsa peri dengan apa yang mereka sebut sebagai Mana. Kekuatan mistis yang disebut juga sebagai kemujaraban mengalir dalam nadi dan darah bangsa peri.
Mereka yang dianugerahi sebuah Mana, dengan kebanggaan, keangkuhan dan juga ketamakan. Mereka membuat bangsa-bangsa yang tidak dianugerahi oleh Pohon Permulaan, termasuk manusia yang tunduk akan kekuatan mereka, dan dengan itu dunia ada dalam genggaman mereka. Dengan demikian, lahirlah era para bangsa peri mereka yang dianugerahi oleh sang Pohon Permulaan.
Para makhluk, bangsa peri maupun manusia seseorang yang dalam dirinya terdapat kemujaraban Mana disebut sebagai Penyihir atau Ahli Sihir. Dan insan yang tidak dapat menggunakan sihir adalah seseorang yang biasa atau biasa disebut sebagai Rakyat Jelata.
Beratus-ratus tahun telah berlalu sejak tercetusnya perang antara rakyat jelata dengan para Penyihir. Kini manusia yang bukan merupakan seseorang yang dianugerahi oleh Pohon Permulaan berakhir sebagai penguasa dunia ini. Dan berakhirlah era para penyihir maupun ahli sihir.
Namun, dengan ketidaktahuan dan ketidakpeduliannya dunia dalam kesunyian yang tidak terbatas, dunia sekali lagi memilih seseorang yang dipilih oleh sang Pohon Permulaan untuk menjadi pelayan para penyihir. Seorang Rakyat jelata, tidak berdarah Penyihir maupun ahli sihir dan tidak memiliki sepercik mana di dalam nadi dan darahnya.
"Apa yang dapat dilakukan oleh seorang manusia yang bodoh?"
Sebuah pertanyaan yang seraya menggema di dalam dunia Mana, bersamaan dengan bergugurannya daun Pohon Permulaan jatuh kebawah tanah. Dan era baru bagi penyihir dimulai kembali.