HALLEY tak berpikir lama tentang rencana terakhir yang dia bangun itu. Halley akan bertanggung jawab walau ini bukan salahnya. Tapi Halley sudah berjanji. Halley memang sudah berjanji pada dirinya bahwa, nyawa Syifa dan Zidan di atas nyawanya.
Halley sangat mencintai mereka, sampai dia rela berkorban apa saja untuk anaknya. Halley tak pernah bernegosiasi dengan istrinya, dengan anaknya, kecuali hal ini.
"Satu kali saja. Satu kali saja aku ingin membunuhmu, Syifa. Aku minta maaf. Tapi menurutku, pilihanmu itu salah. Kali ini aku yang benar," batinnya.
Malangnya seorang Ayah itu. Sekali dia membantah, ternyata untuk kepentingan dan keamanan keluarganya. Walau dirinya tak yakin semua itu bisa berhasil.
Halle berlari ke arah mobilnya. Dia akan ke sebuah tempat dimana dia bisa saja mengambil nyawa orang itu. Atau malah nyawanya yang diambil.