"Lisa! Lisa!"
"Ah, ya, ada apa?!" Lisa yang nyaman karena dirinya melamun sampai tak sadar bahwa sedari tadi Dokter tampan itu terus memanggil Lisa.
"Hahaha. Kamu melamun, ya? Jangan melamun, dong. Nanti kesambet, lho," kata Dokter tersebut sambil mengusap kepalanya.
Lisa terkejut dengan apa yang dilakukan Dokter itu padanya. Lisa mengembalikan apa yang seharusnya dia kontrol tersebut.
"Ah, maaf, Dok. Silahkan lanjutkan."
"Setelah saya baca-baca riwayat penyakit Lisa, jadi sebelum datang kesini ternyata sudah mendapatkan pemeriksaan jantung, ya? Nah, untuk jantung sendiri sudah diharuskan alias di wajibkan untuk pemeriksaan ginjal juga, ya. Jadi, kedatangan Lisa kesini sudah tepat. Lisa memiliki gangguan pada pembuluh darah jantung, ya. Baik. Baik," katanya sambil membuka serta membaca isi dokumen. Dengan bungkus kertas berwarna coklat itu. Pertama-tama, silahkan untuk ke kamar mandi dulu. Nanti berikan kepada saya urin yang sudah kamu masukan pada kap ini.