SUNGGUH trik yang berhasil. Pasangan tadi sempat menempelkan alat penyadap suara pada Wali Kelas Medina. Dan jelas, lebih cepat dari dugaannya, Medina dan Majhar mendengar percakapan Wali Kelas dengan Tano sendiri.
Tawa Tano seakan menggambarkan bahwa dirinya sangat senang jika musuhnya mati. "Majhar, kamu benar. Aku harus hidup walau perlu balas dendam. Aku tak terima orang sepertinya dapat hidup dengan baik. Maka dari itu, aku akan melakukan yang lebih jahat darinya," kata Medina meyakinkan Majhar.
"Jangan kotori tanganmu. Kita bunuh mereka perlahan-lahan, Medina. Mungkin membunuh orang tua kita membuat mereka puas karena langsung mengincar tubuh yang perlu mati. Tapi kita jangan. Kita harus menghancurkan mereka sebelum kematian membawanya."
"Majhar, apa yang harus aku lakukan sekarang? Aku harus mulai mengerjakan apa?" tanya Medina penuh semangat.