Avery mengerjap setelah perlahan membuka kedua matanya. Ia menghalangi sinar menyilaukan yang menyorot wajahnya dan mengembuskan napasnya dengan lemah. Ia merasa sedikit letih.
Avery menguap dan menggeliat kecil sebelum akhirnya ia bangkit dari atas ranjangnya dan duduk sejenak di tepian ranjang. Setelah sepenuhnya sadar, ia lalu memakai sandal lembut yang berjajar rapi di bawahnya.
Avery melirik ponselnya yang tergeletak di atas meja di samping ranjangnya. Dengan malas-malas, ia meraih ponselnya dan menyalakannya. Sedetik setelah menatap layar ponsel ia tersentak kecil.
"Oh ya Tuhan! Aku hampir terlambat!" pekiknya tertahan. Ia segera melompat dan berhambur menuju ke dalam kamar mandi.
Avery yang sedikit panik segera meraih baju ganti dan mematut diri di depan cermin. Riasan kasual dan rambut gelombangnya ia tata menjadi ikatan ponytail yang manis. Setelah bersiap, Avery segera melesat keluar kamarnya dan bergegas menuruni tangga menuju ke lantai dasar.