"Aku tidak tahu harus percaya apa tidak sama kamu, Mas." Jeni masih saja dengan kekesalannya.
"Sayang, jangan begitu dong. Masa sama suami sendiri tidak percaya sih." Wili masih memelas mengharap Jeni namun kali ini sepertinya sulit.
Dengan raut wajah yang masih lesu karena rasa kesalnya masih terasa, Jeni tetap berusaha menawarkan makan malam untuk suaminya.
"Ya sudah, Mas. Kamu mandi saja. Kalau belum makan, aku akan siapkan makanan. Tapi kalau kamu sudah makan, aku tak akan menyiapkan apa-apa," kata Jeni dengan nada datar. Lalu ia segera beranjak dari tempat tidur dan akan segera keluar saja.
"Aku belum makan, Jeni," jawab Wili segera sebelum Jeni keluar.
Jeni mengangguk pelan, lalu ia melanjutkan langkahnya keluar kamar dan akan menyiapkan makan malam untuk suaminya. Walau hatinya masih kesal, namun Jeni tetap harus memperhatikan isi perut suaminya.