Sementara Merry tengah memasak untuk mereka makan siang nanti. Jeni masih mencopot satu-persatu gorden di lantai satu. Dia terlihat kesulitan memang, padahal Jeni sudah naik ke atas tangga besi yang telah dibawanya dari gudang.
Sebenarnya itu adalah pekerjaan lelaki, namun apalah daya jika Wili tetap menantang Jeni dengan tugasnya itu.
Namun di tengah-tengah Mery memasak di dapur, di waktu yang bersamaan pula terdengar suara benda jatuh. Mery terperanjat dia segera mematikan kompor.
"Seperti bunyi besi jatuh," kata Mery bicara sendiri. Bersamaan dengan suara benda jatuh tadi tiba-tiba terdenbar suara teriakan.
"Aw! Tolong!"
Teriakan dari ruang tengah. Tak ada orang lain lagi di dalam rumah itu selain Mery dan Jeni.
"Nona Jeni!"
Mery segera berlari menuju sumber suara teriakan tadi. Tidak salah lagi kalau itu adalah suara Jeni.
Saat Mery sampai di ruang tengah. Dia tercengang saat melihat Jeni tergeletak di lantai dengan tangga besi menimpa tubuhnya.
"Ya Tuhan, Nona Jeni!"
