"Aku juga ingatkan sama kamu, jangan sekali-kali lagi dekat dengan wanita bernama Jeni itu. Karena kalau sampai aku tahu kamu dekat dengan dia, aku akan murka," imbuh Jefri dengan ancamannya. Dia terlihat serius dengan ucapannya.
"Iya, Mas," balas Selin menurut. Dia tak bisa membantah jika tak ingin Jefri kembali murka terhadapnya.
Jefri pun segera berjalan masuk ke kamarnya. Dia akan segera mandi. Sementara Selin yang masih saja mematung tentu merasa heran dengan suaminya kali ini.
Selin merasa kalau suaminya begitu ikut campur dalam masalah Wili. Padahal walau pun hamil, Selin merasa itu adalah urusan antara Wili dan Jeni sementara Selin berpikir kalau Jefri tak usah ikut campur masalah adiknya. Tapi, ya sudah tetap saja Selin tak bisa mengeluarkan pendapatnya. Sikap angkuh dan mau menang sendiri pada Jefri sudah Selin pahami sejak dulu dan ia mencoba mengerti.
Ia pun segera menyimpan tas leptop milik suaminya beserta jas yang menggantung pada sikutnya.