"Tch, Mia kenapa bilang begitu sih? Aku kan jadi kepikiran?"
Luna bergumam pelan sambil mendudukkan tubuh di ruangannya. Tampak sedikit cemberut sambil menundukkan kepala.
Karena memang nyatanya hal itu mengganggu pikirannya sejak tadi. Kalau dihitung-hitung sudah hampir tujuh jam semenjak pembicaraan rahasianya dengan Mia di ruangan ini, namun hal it uterus terngiang-ngiang seperti tengah menerornya. Hal itu membuat Luna jadi ikut merasa curiga.
"Apa benar… teror yang kualami itu bukanlah sebuah ancaman biasa? Melainkan… sesuatu yang dilakukan dengan sangat terorganisir dan bahkan melibatkan seseorang dengan kuasa penuh?"