"Benar, dia kaya. Dia punya banyak uang. Biaya rumah sakit ibuku juga sudah dilunasi oleh uangnya," ucap Sera dengan air mata berlinang.
Kedua anak buah Bos Baron saling pandang memandang memberikan isyarat. Tubuh Sera gemetar hebat, dia tidak tahu apa yang dia katakan. Yang ada di pikirannya hanya apapun caranya dia ingin lepas dari ancaman mereka.
"Siapa namanya dan di mana dia tinggal?!" tanya anak buah Bos Baron sambil melotot marah.
"Na-Namanya Olivia Azzemir. Aku tidak tahu dia tinggal di mana sekarang, dia sudah lama pergi dari rumah dan tidak memberitahuku. Tapi, aku memiliki nomor ponselnya dan fotonya bila diperlukan," ucap Sera terbata-bata dengan wajah merah menahan takut.
"Cepat, berikan!"
"Tu-turunkan dulu pisaunya," pinta Sera gelagapan.
Salah satu anak buah Bos Baron terpaksa menurunkan pisaunya. Dia memberikan tasnya pada Sera.