Dan beginilah hasilnya, memuaskan. Bahkan terlalu memuaskan. Kata beberapa pria, tubuhku ini jadi godaan yang katanya menggoyahkan iman. (Batin Nefertari)
Saat Nefertari sudah menemukan tempat duduknya, dia terhenti. Sebab, tempat duduknya sudah ada yang menempati.
"Permisi, Pak. Ini kursiku," ucap Nefertari ramah, sambil menepuk pelan bahu seorang pria paruh baya yang sedang duduk santai.
Pria paruh baya itu menoleh, dan matanya langsung terpaku pada belahan buah dada Nefertari yang mengkilat kenyal, penuh dan berisi. Dia menatapnya lapar.
"Pak?!" panggil Nefertari lagi. Dia sudah tahu mata itu melihatnya ke mana. Dasar kakek tua cab*l!!
"Kamu mau duduk? Aku bisa membagi tempat duduk ini berdua denganmu, atau kamu bisa duduk di pangkuanku. Pilih yang mana, cantik?" ucapnya tidak tahu malu.
"Di sini tempat duduk sudah di atur. Dan, ini tempat dudukku. Jadi, sebaiknya Bapak pergi cari tempat duduk Bapak," kata Nefertari, dia sedikit tegas bicaranya.