Dokter Ling yang berada di sampingnya hanya bisa mengelus pundak Hanabi. Sebenarnya tidak tega melihat Hanabi menangis, tapi lebih tidak teganya lagi membiarkan Hanabi menangis tanpa ada siapa pun yang mencoba merangkulnya.
Setelah pemakamannya selesai, tak di sangka Ny.Berlinda dan Tn.Christian datang.
"Ayah, Ibu? Kalian datang?" ucap Dokter Ling yang sedikit tak menyangka.
Ny.Berlinda mengangguk sambil menatap sendu ke arah Hanabi yang sedang menyapu air matanya. Mereka sudah mengetahui kebenaran tentang Hanabi dari Dokter Ling.
Ny.Irithel dan Tn.Martis berjalan menghampiri mereka. Kedua keluarga hebat itu saling sapa menyapa.
"Hana, aku turut berduka cita yang sedalam-dalamnya. Maaf sedikit terlambat, karena di jalan macet," ucap Ny.Berlinda sambil merangkul bahu Hanabi.