Chapter 209 - 209

Dokter Ling langsung terdiam mematung.

Benar juga, kenapa harus di buka? Padahal bisa saja memeriksa detak jantungnya dengan baju yang dipakai, tidak perlu langsung mengenai kulit dadanya.

Sepertinya orang ini harus diberi pelajaran sedikit. (Batin Dokter Ling)

"Bisa saja, tapi alangkah baiknya di buka agar pemeriksaannya lebih baik," kata Dokter Ling.

Leo jadi dilema. Dia segera berpikir keras.

"Aku tidak akan membiarkanmu melihatnya," gumamnya kesal. "Minggir!"

Leo menyenggol tubuh Dokter Ling. Dia yang kini membukakan kancing baju Hanabi.

Dokter Ling tersenyum kecil melihat tingkah Leo. Tapi, dia pun merasa tertolong, karena memang tidak sanggup membayangkan harus melihat dada mulus Hanabi lagi.

Setelah itu, Dokter Ling pun segera memeriksa detak jantungnya. Itu pun sambil di pantau oleh mata tajam Leo.

Dokter Ling jadi tidak mengerti. Sebenarnya bagaimana perasaan sesungguhnya Leo terhadap Hanabi?

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS