"Di mananya yang gila? Kamu kan, masih mencintaiku. Kamu harus menerima aku apa adanya, dong?" kata Esme dengan wajah penuh dengan air mata.
"Kapan aku bilang begitu? Sepertinya kamu salah paham."
Seakan dunianya hancur saat mendengar Leo mengatakan itu.
"Salah paham? Apa maksudmu?!"
"Esme, sampai kapan pun kita tidak akan bisa kembali bersama. Sekarang aku hanya menganggapmu sebagai teman. Ada orang lain yang sudah berhasil menggantikan posisimu di hatiku. Dan aku baru menyadari itu." Begitu kata Leo.
Esmeralda tercengang bukan main. Dia merasa sedang dijatuhkan dari ketinggian yang sangat-sangat tinggi, sampai jiwanya remuk dan hancur.
"Siapa? Apa itu Hanabi?" tanyanya sambil menahan semua emosi di dalam dada.
Leo terdiam dengan wajah menunduk sunyi, sebelum akhirnya berkata, "Hem."
Esmeralda tersenyum kecewa. Apa maksudnya ini? Apa Leo bercanda?
"Leo, apa kamu sedang membalasku?! Seperti ini kah caranya!" Esmeralda tak habis pikir. Kedua matanya sampai sudah begitu merah.