Chapter 202 - 202

"Jadi, seperti ini rasanya berada di posisimu. Aku baru bisa menyadari betapa sulitnya jadi kamu. Maafkan aku, Hanzo, maaf ...," ucap Hanabi sambil sesenggukan begitu mendengar suara mobil Hanzo ke luar dari halaman rumahnya.

Mungkin Hanabi sedang mendapatkan karma karena sudah melepas hati yang begitu murni demi seorang pria yang bahkan tidak punya hati.

Sambil menangis, Hanabi membuang semua masakannya ke dalam tempat sampah, termasuk udang asam manis favorit Leo, sampai habis tak tersisa. Kemudian, dia mengunci diri di kamarnya.

...

Beberapa hari pun sudah berlalu.

Saat Hanabi sedang berada di rumah sakit, menjenguk ibunya, dia terlihat murung. Wajahnya tidak cerah, seperti awan mendung yang siap menurunkan hujan.

Dari hari di mana berita itu tersebar, Leo belum pulang-pulang ke rumah sampai sekarang. Dia bahkan tidak menjelaskan apa pun pada Hanabi. Menelepon dan mengirimkan pesan pun tidak.

Hanabi seakan sudah ditelantarkan begitu saja olehnya. Dia terbuang.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS