Perkataan itu ke luar dari mulutnya begitu saja. Kedua mata Dokter Ling pun sampai memancarkan cinta saat mengatakannya.
Suasana menjadi canggung.
Hanabi melihat Dokter Ling yang melamun memandangi wajahnya. Itu membuatnya semakin gugup dan merasa tidak nyaman.
"Ehem!" Hanabi berdehem. Sontak saja Dokter Ling langsung tersadar. Lamunannya membuyar.
Dia terkejut saat melihat tangannya yang lagi-lagi berulah. Membuatnya malu.
"Ma-maaf. Saya tidak bermaksud...."
Hanabi tersenyum melihat kedua pipi Dokter Ling yang merona dengan kegugupannya. "Apa kita sudah bisa keluar?"
"O-oh, tentu. Ayo," ajaknya gugup sambil keluar dari mobil dan membukakan pintu bagian Hanabi.
Hanabi pun ke luar dengan elegan dari mobil mewah itu. Dia langsung menutup setengah wajahnya dengan tas tangan yang dia genggam.
"Itu dia! Tuan Muda ke-1 keluarga Christian, Ling Christiansen!"
"Cepat potret, cepat, cepat!"