Chapter 176 - 176

"Apa ini!" Leo melempar secarik kertas ke wajah Hanabi.

Karena melihat situasi tidak kondusif, Bibi Lung masuk secara diam-diam ke dapur. Meninggalkan mereka berdua.

Hanabi mengambil secarik kertas tersebut. Ada tulisan tangan di sana dan itu tulisannya.

"Kenapa?"

"Masih tanya kenapa. Aku minta kamu membangunkan aku jam 6 pagi. Kenapa malah memberikan kertas?!" Leo tampak sangat jengkel.

"Lho, kemarin kamu menyuruhku membangunkanmu jam 6 pakai kertas, kan? Jadi, ya aku juga membangunkan kamu pakai kertas," protes Hanabi.

"Ya Tuhan, Hana! Bagaimana aku bisa bangun kalau kamu membangunkannya pakai ini? Aku jadi tidak bisa menghadiri rapat pagi ini gara-gara kamu!" ucapnya marah.

Hanabi menghela napas panjang sebelum akhirnya berniat menggoda Leo. Sudah cukup marah-marahannya. Ulah Leo yang ingin dibujuk bukan hanya menyakiti mata saja, tapi juga telinga.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS